Cara Berhenti Makan Karena Emosional

December 23, 2012 at 4:04 pm | Posted in Tips Kecantikan | Leave a comment
Tags: , , ,

 

Jakarta, Sangat mudah untuk menjadikan makanan sebagai pelarian dan banyak orang yang kehilangan kontrol makan saat sedang sedih, bahagia atau stres. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa membantu menghentikan makan berlebihan karena emosional.Kadang orang memiliki hari yang sangat menegangkan kemudian dengan mengonsumsi beberapa makanan yang tinggi kalori bisa lebih menenangkan dan membuatnya merasa lebih baik.Makanan juga dapat mengisi kekosongan dalam hidup, seperti kurangnya hubungan cinta atau semangat untuk pekerjaan. “Hanya dengan mengakui dan mengidentifikasi penyebab emosi kita bisa punya hubungan yang sehat dengan makanan,” kata Geneen Roth, penulis buku ‘Women, Food and God’.Lima cara yang dapat membantu mengatasi makan berlebihan karena emosional seperti dikutip USNewsHealth, Rabu (12/10/2011) antara lain:Sangat perlu untuk memperhatikan keadaan emosional yang sedang dialami ketika makan berlebihan padahal tidak merasa lapar. Mungkin hal tersebut disebabkan karena stres, bosan atau sedih.”Orang sering berpaling ke makanan atau menjadikan makanan sebagai pelarian untuk mengekspresikan kondisi emosional,” kata Roth.Orang yang mungkin merasa kesepian mungkin akan mencari kesenangan dan keasyikan dari semangkuk es krim atau sekantong keripik. “Tanyakan pada diri sendiri mengenai kondisi emosional ketika makan berlebihan padahal tidak lapar,” kata Roth.2. Menahan makan berlebihan saat sedang emosionalPertimbangkan apa yang akan terjadi jika sedang sedih, stres atau bosan tapi tidak makan. Mungkin pada tingkat bawah sadar Anda percaya bahwa ini akan tambah berantakan jika membiarkan kesedihan atau stres dengan makan berlebihan. Atau mungkin seseorang yang sedang sedih tidak akan berhenti menangis jika tidak menjadikan makanan sebagai pelarian.Tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba ketika kita sedang sedih atau stres untuk menahan keinginan makan berlebihan jika tidak sedang lapar. “Biarkan diri kita untuk merasakan kebosanan, kesedihan atau kecemasan secara wajar tanpa menjadikan makanan sebagai pelarian,” kata Roth.3. Bila sedang lapar, makanlah dengan penuh kesadaranMakanlah dengan penuh kesadaran, sesuai dengan yang diperlukan tubuh. Hal tersebut akan mencegah orang untuk makan secara berlebihan. Sehingga dapat berhenti makan ketika perut sudah cukup terisi, tidak sampai merasa kekenyangan.4. Akhiri diet yang berlebihanObsesi untuk mendapatkan berat badan yang diinginkan kadang membuat sebagian orang melakukan diet yang berlebihan. Ketika telah melakukan diet yang berlebihan justru akan sangat mengganggu keseimbangan emosi. Ketika emosi tidak seimbang, seseorang akan lebih mudah stres dan merasa sedih.Ketika hal tersebut terjadi, seseorang akan cenderung menjadikan makanan sebagai pelarian. Sehingga seseorang tersebut ketika sudah makan berlebihan, mungkin akan merasa bersalah pada komitmen untuk diet. Rasa bersalah tersebut dapat membuat seseorang mengalami bulimia dan anorexia, dimana cenderung akan memuntahkan semua makanan yang telah dimakan.5. Mencari tahu apa yang terjadi pada diriKebanyakan orang mungkin tidak pernah memperhatikan penyebab atau alasan mengapa melakukan suatu hal. Hal tersebut mungkin terjadi karena seseorang tidak ingin mengetahui fakta buruk mengenai dirinya. Roth merekomendasikan praktek Buddhis dimana memungkinkan diri sendiri memeriksa pikiran dan tindakan yang telah dilakukan dengan kebaikan dan rasa ingin tahu.”Duduk diam selama 20 menit dan merasakan sensasi di sekitar seperti bau udara, nuansa pakaian dan suara tubuh membuat. Kemudian mulai berinteraksi dengan sensasi-sensasi yang berhubungan dengan memori atau perasaan tertentu seperti ketegangan atau kesepian. Duduklah dengan sensasi-sensasi tersebut, pikiran dan rasa ingin tahu tanpa berusaha untuk mengalihkan perhatian,” kata Roth.Setelah melakukan itu dapat menimbulkan perasaan takjub yang akan membantu orang untuk memperhatikan kebaikan dalam hidup. Penting untuk melihat berapa banyak yang sudah dimiliki dan untuk merasa bersyukur daripada menggunakan makanan untuk membuat diri merasa baik.

Tersiksa Karena Obesitas, Haykel Berhasil Turunkan Berat 51 Kg

December 20, 2012 at 12:32 pm | Posted in Tips Kesehatan | Leave a comment
Tags: , , , , , , ,

Jakarta, Haykel tahu betul bagaimana rasanya memiliki bobot tubuh berlebih hingga obesitas. Dengan tinggi badan 167 cm ia memiliki bobot tubuh mencapai 125 kg. Kondisi ini membuat kakinya sangat sakit.

Obesitas yang dialami Haykel membuatnya harus mencari celana dengan ukuran hingga 46 dan baju XXXL atau bahkan yang big size. Namun hal yang paling menyiksa adalah kakinya terasa sakit karena terlalu berat menahan beban tubuhnya.


Haykel sendiri sebenarnya sudah terbiasa gym, ia bisa olahraga 3 jam untuk kardio dan beban 2 jam. Tapi semua itu terasa sia-sia karena tidak ada hasilnya akibat pola makan yang salah total. Ia bisa mengonsumsi 5.000-6.000 kalori setiap hari dan banyak makan junk food, daging merah, keju olahan, serta makanan lain yang tinggi kalori dan lemak.


Haykel pun akhirnya berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi untuk membantunya menurunkan berat badan. Dokter membatasi asupan kalori dalam sehari hanya 1.500 dan 1 minggu kemudian turun lagi menjadi 1.200 kalori per hari.


Pola diet yang diberikan untuk Haykel ini dengan cara mengonsumsi sedikit karbohidrat, makan protein lebih tinggi seperti dari putih telur, daging ayam tanpa kulit dan ikan, serta sayuran dan buah-buahan. Tak lupa ia juga menggabungkannya dengan olahraga secara teratur dan benar.


Olahraga yang dilakukan dimulai dengan kardio selama 10 menit sebagai pemanasan, lalu dilanjutkan dengan olahraga beban untuk melatih otot punggung, dada, tangan, bahu, perut bagian atas dan bawah, serta otot kaki. Setelah selesai ia melakukan kardio lagi selama 30 menit.


Diet yang dimulai sejak April 2010 ini mendapatkan hasil, rata-rata penurunan berat badannya sebanyak 2-3 kg per minggu. Haykel pun semakin termotivasi untuk menurunkan berat badannya karena banyak orang yang menyepelekan dan mengganggapnya remeh.


Latihan kardio yang dilakukan meliputi treadmill dan sepeda statis. Namun saat dalam kondisi overweight atau obesitas, lebih aman menggunakan sepeda statis karena jika treadmill khawatir merusak persendian di lutut dan pergelangan mata kaki. Jika berat badan sudah mendekati normal bisa lakukan treadmill.


Setelah berjuang hampir 10 bulan lebih yaitu sampai Februari 2011, Haykel (29 tahun) berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 51 kg. Kini ia memiliki bobot tubuh 74 kg.


Dengan postur tubuhnya yang baru, ia merasa hidupnya berubah 180 derajat, lebih fresh, tubuhnya jauh lebih ringan dan aktif dan ia merasa lebih dihargai. Serta ia senang bisa mempertahankan apa yang sudah diraihnya.


Haykel menyarankan bagi orang yang masih berkutat dengan obesitas dan ingin berubah maka perjuangkanlah diri sendiri, karena hanya diri sendiri terutama pola pikir yang bisa membantu. Hal ini didasarkan pada pengalamannya ketika menjadi penderita obesitas.


Anda punya pengalaman diet yang menginspirasi? Silakan berbagi pengalaman Anda, dan jangan lupa sertakan foto sebelum dan sesudah diet melalui redaksi@detikhealth.com


 

Create a free website or blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.